Gambar

Fungsi Kontrol Media Dihantam Arogansi Seorang Perwira Polisi

  • Bagikan
banner 468x60

BITUNG, JURNALHIMPASUS.COM — Setelah sebelumnya ramai diberitakan terlibat dalam aktivitas pasir ilegal dan membagikan “uang koordinasi” kepada sejumlah jurnalis, Kapolsek Maesa, Ferri Padama, kini kembali menuai sorotan tajam. Kali ini, bukan karena aktivitas tambang ilegal semata, melainkan sikap arogannya yang dinilai mengintimidasi jurnalis yang tengah menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial.

Kapolsek Ferri Padama diduga menjadi perpanjangan tangan dari para pengusaha pasir ilegal. Ia diduga menjadi koordinator “pengamanan” dalam proses pemuatan pasir di wilayah hukumnya. Praktik ini dibungkus dengan istilah “uang kemitraan”, sebuah frasa halus yang sejatinya bermakna uang tutup mulut agar aktivitas ilegal itu luput dari sorotan media dan pengawasan publik.

Namun alih-alih memberikan klarifikasi yang bijak dan profesional terhadap pemberitaan yang menyebutkan keterlibatannya, Kapolsek Maesa justru menunjukkan watak sebenarnya. Ia melontarkan kata-kata kasar kepada jurnalis yang mengonfirmasi isu tersebut, sebuah sikap yang bertolak belakang dengan semboyan polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

“Tugas jurnalis adalah menyampaikan fakta dan menjadi penyeimbang informasi, bukan untuk ditakut-takuti oleh aparat yang anti-kritik,” ujar salah satu jurnalis yang merasa diintimidasi oleh Ferri Padama.

Tindakan Kapolsek ini pun dinilai tidak mencerminkan integritas dan etika sebagai pejabat publik. Alih-alih menjawab dengan argumen, ia menganggap kritik dalam pemberitaan sebagai penghinaan pribadi, seolah jabatannya kebal dari kontrol publik.

Pengamat kepolisian menyebutkan, seorang perwira sekelas kapolsek seharusnya memiliki mental kepemimpinan yang kuat, siap menerima kritik dan menjadikan media sebagai mitra dalam menegakkan hukum serta menjaga transparansi. Bukannya bersikap represif terhadap mereka yang menjalankan fungsi jurnalistik.

Tindakan intimidatif ini justru membuka tabir bahwa ada yang tidak beres di balik aktivitas tambang pasir ilegal yang selama ini dibiarkan beroperasi di wilayah Maesa. (Red***)

HIMPASUS
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *