BITUNG, JURNALHIMPASUS.COM – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-35 Kota Bitung pada 10 Oktober 2025 menjadi momen penting bagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bitung, untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi ajang refleksi terhadap arah pembangunan Kota yang dinilai masih jauh dari tema yang di rayakan.
Ucapan selamat hari jadi Kota Bitung ramai bergema. Baik di spanduk maupun media sosial. Agar momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bitung ke-35 bisa dijadikan sebagai ajang untuk mengevaluasi diri, intropeksi dan tidak dis-orientasi
Ketum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bitung memberi ucapan perayaan hut kota, Rizky Taha, menyampaikan hari jadi ulang tahun ke-35 Kota Bitung, Jumat (10/10/2025)
“Pertama saya mengucapkan milad hari jadi Kota bitung yang ke-35 tahun ini. Tiga puluh lima tahun bukan waktu singkat, semoga bitung tidak hanya sekedar terlihat sebagai kota dokumenter pencitraan ”tegas rizky
Selain itu, ia juga mengkritik Pemerintah Kota bitung yang sedang merayakan hari jadi ke-35. kritikan di hari jadi Kota Bitung ini, tentunya Pemkot bitung mampu mengambil momentum sebagai evaluasi, koreksi dan intropeksi dalam membangun kota menjadi lebih baik.
“Kita hanya mengingatkan kondisi ril (kenyataan) di lapangan terkadang tidak sejalan dengan program yang di inginkan. Sedangkan intropeksi dibutuhkan pemimpin di Pemkot bitung karena sebagai manusia tidak luput dari lupa, salah dan khilaf dalam menjalankan roda pemerintahan, ” tegasnya
Sementara itu, Rizky mengingatkan, lahirnya kota bitung pada tahun 1990 adalah hasil perjuangan panjang masyarakat yang menginginkan pemerataan pembangunan dari sulawesi utara. Karena itu, katanya, pemerintah perlu mengembalikan semangat perjuangan tersebut dengan kinerja nyata, bukan hanya sekadar menikmati tunjangan jabatan.
“Jangan sampai pemerintah kota justru menjadi perampok di tanah sendiri. Bitung harus dibangun dengan nurani dan tanggung jawab, ”tambahnya.
Lebih jauh, IMM Bitung menyampaikan Peringatan HUT Bitung seharusnya menjadi momentum evaluasi kebijakan, bukan pesta mewah yang jauh dari realita rakyat pentingnya reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang adil
IMM terus mengawal dan menyerukan konsolidasi kekuatan untuk mengawasi setiap rupiah anggaran. Mari kita lawan kegagalan sistemik ini bersama sama, sebab masa depan kota ini bukan milik elite, tapi milik rakyat!
“Kami tegaskan: Jika HUT Kota hanya berisi pesta dan bayang bayang korupsi, maka IMM siap menjadi garis terdepan perlawanan. Sebab, Anggaran Rakyat harus kembali kepada Rakyat! “tegas tutup rizky















